Wow, Gaun Wanita Mewah dengan 24,000 LED dan Crystal

foto berita artikelJika belum pernah melihat gaun wanita dari gemerlap lampu, maka mungkin inilah yang pertama. Dua desainer asal London telah membuat sebuah dress dengan perpaduan 24,000 full color LED. Gaun tersebut dinamakan ‘Galaxy Dress’, yang kemudian diklaim menjadi display pakaian yang terbesar di dunia dan akan menjadi pusat perhatian dalam pameran busana di Museum of Science dan Industry di Chicago.

“Kami menggunakan LED full color terkecil, flat seperti kertas, dan berukuran hanya 2x2mm. Sirkuit yang dibuat sangat tipis, fleksibel dan buatan tangan dengan lapisan sutra yang bersifat stretch sehingga pabrik LED dapat membuatnya seperti untuk pembuatan pakaian biasa dengan tambahan cahaya. Pabrik yang mengerjakan gaun ini adalah CuteCircuit.” ungkap Francesca Rosella dan Ryan Genz, desainer gaun tersebut.

Di balik LED itu sendiri, Galaxy Dress dibuat untuk keanggunan wanita, tambah Genz. Untuk memancarkan cahaya LED, gaun Galaxy Dress memiliki 4 layer sutra chiffon. Material electronic super tipis melekat di gaun untuk membentuk badan seperti pakaian biasa buatan pabrik.

Gaun Galaxy Dress ini juga dilengkapi dengan baterai iPod kecil yang banyak, tersembunyi di balik LED dan tak kelihatan, tambah Rosella. Dengan baterai tersebut, gaun Galaxy Dress dapat menyala dari 30 menit hingga 1 jam. Ada area tanpa LED yang didekorasi dengan 4000 kristal Swarovski, mulai dari kristal bening hingga pink menyala. Bahkan, gaun ini tampak bagus ketika lampu dimatikan, menurut Rosella. Sejauh ini gaun Galaxy Dress ini belum dipakai oleh wanita nyata, namun masih di museum.

sumber: www.beritanet.com

Posted in IT News | 5 Comments

Microsoft-Yahoo Bersekutu Gempur Google

Microsoft akhirnya berhasil meluluhkan hati Yahoo untuk menyerahkan kendali atas mesin pencarinya dan bersama-sama menghimpun kekuatan untuk menggempur raksasa Google.
Tentu saja kesepakatan 10 tahun dengan Yahoo ini akan memberi suntikan tenaga baru bagi Microsoft untuk memuluskan ambisinya mengalahkan Google di pasar mesin pencari.
Segenggam asa pun digantungkan kedua perusahaan tersebut. Dengan Yahoo di sisinya, Microsoft berharap bisa lebih tenang menggenjot Bing, mesin pencari barunya untuk mengejar ketertinggalannya dari Google, yang menguasai sekitar 65 persen pangsa pasar di Amerika Serikat.
Sementara Microsoft berkonsentrasi pada perang situs pencarian, Yahoo diharapkan mampu membuyarkan konsentrasi Google dalam penjualan iklan di Web.
“Kesepakatan ini datang menawarkan sejuta nilai untuk Yahoo, user kami dan juga industri,” ujar Carol Bartz, chief executive Yahoo.
Tentu saja yang tak kalah girang dengan kesepakatan ini adalah CEO Microsoft, Steve Ballmer. “Aku sangat bersemangat. Ini telah aku katakan sejak 18 bulan lalu. Konsumen, pengiklan dan publisher akan mendapat layanan yang lebih baik, dan tentunya akan ada kompetisi yang lebih menantang bagi Google jika Microsoft dan yahoo bersekutu di mesin pencari.”
Regulator antimonopoli akan meninjau kesepakatan kedua perusahaan tersebut untuk memastikan bahwa kesepakatan ini tidak akan melukai kompetisi.
“Sementara Microsoft dan Yahoo menunggu persetujuan dari pemerintah tentang kesepakatan mereka, kemungkinan Google akan terus meningkatkan performa mesin pencarinya,” ujar Danny Sullivan, editor SearchEngineLand.
Sepertinya pertarungan antar raksasa itu akan semakin panas. Apalagi saat ini Google tengah menyiapkan sistem operasi untuk PC, yang dapat mengancam eksistensi Windows Microsoft.
Seperti dikutip dari News Yahoo, Sullivan mengklaim Google sangat paranoid dengan Microsoft. “Mereka selalu menebak-nebak ‘monster’ apa lagi yang sedang disiapkan Microsoft untuk masa depan,” ujarnya.

sumber:http://dap.comlabs.itb.ac.id

Posted in IT News | 1 Comment

10 Langkah Instalasi Windows XP dengan USB


Jakarta – Pembaca, saat ini, keberadaan laptop mungil tengah menawan hati sebagian besar pengguna komputer jinjing. Bagaimana tidak? Walaupun terkadang spesifikasi sebuah subnotebook tidak semumpuni notebook-notebook berukuran lebih besar, ukurannya yang mini dan kemampuannya yang dapat mengakomodasi kebutuhan berkomputer sehari-hari menjadikan subnotebook sebagai salah satu gadget yang sangat diminati, disamping harganya yang lebih terjangkau, tentu saja.

Nah, salah satu usaha produsen subnotebook untuk “merampingkan” produknya adalah dengan meniadakan perangkat optical drive, seperti CD-ROM/RW atau DVD-ROM/RW. Komponen yang digunakan untuk mengakses keping CD atau DVD ini memang cukup menyita ruang dan sumber daya.
Sebagai konsekuensinya, pemilik subnotebook tak dapat mengakses CD atau DVD di subnotebook-nya, atau terpaksa membeli external optical drive yang tetap dijalankan via port USB yang tersedia.

Salah satu masalah yang timbul akibat ketidaktersediaan optical drive pada subnotebook adalah kesulitan saat hendak melakukan instalasi aplikasi ataupun sistem operasi. Tak jarang pengguna harus menyalin aplikasi atau sistem operasi yang hendak di-install ke dalam USB flash disk, atau mencolok external optical drive dan melakukan instalasi seperti biasa. Namun, tentu saja hal ini sangat merepotkan, mengingat tak banyak pengguna awam yang mengetahui prosedur instalasi aplikasi atau sistem operasi via flash disk, dan harga sebuah external optical drive yang tidak murah.

Contoh kasus, andaikan kita hendak mengganti sistem operasi Xandros Linux yang terpasang di subnotebook Asus Eee PC dengan Windows XP, maka kita harus menginstal via external optical drive. Mungkin tak terlalu memusingkan bagi Anda yang punya cukup dana untuk membeli sebuah external optical drive, namun bagaimana dengan Anda yang sejak awal ingin berhemat dengan membeli subnotebook?

Nah, lewat artikel ini penulis ingin berbagi tips membuat modul instalasi Windows XP menggunakan media USB flash disk, yang tentunya akan menghemat biaya dan menjadikan pembaca lebih pintar. Modul instalasi ini tak hanya dapat diimplementasikan dalam instalasi ke subnotebook saja, tapi juga dapat diaplikasikan pada komputer mana pun yang sudah memiliki fitur untuk booting via USB.

“Gampang! Tinggal salin file instalasi Windows XP ke flash disk!” Mungkin itu yang terlintas di benak Anda, tapi percayalah bahwa membuat modul instalasi Windows XP tidak semudah itu. Namun jangan khawatir, karena dengan mengikuti langkah-langkah berikut, proses pembuatan modul instalasi Windows XP pun tak terlalu sulit dilakukan.

Yang Harus Disiapkan:

1. Sebuah komputer yang dilengkapi optical drive (CD atau DVD) dan port USB yang dapat bekerja dengan baik.
2. Sebuah USB flash disk berkapasitas 1 atau 2 GB.
3. CD instalasi Windows XP.
4. Aplikasi pembuat modul instalasi (USB_PREP8 dan PEtoUSB) yang dapat diunduh cuma-cuma melalui link http://www.sendspace.com/file/7n781n
5. Do’a dan keberanian!

Langkah-langkah Pembuatan:

1. Tancapkan USB flash disk ke salah satu port USB. Ingat-ingat posisi drive-nya. Apakah F:, G:, H:, dan sebagainya.

2. Saat Anda berada di posisi normal (desktop), masukkan CD instalasi Windows XP ke optical drive. Jika komputer menjalankan proses instalasi secara otomatis, batalkan saja dan tutup semua aplikasi yang tengah berjalan.

3. Unduh dan ekstrak aplikasi yang penulis berikan. Saran penulis, ekstrak seluruh isinya ke sebuah folder, semisal C:\USB.

4. Selanjutnya, buka folder di mana Anda mengekstrak aplikasi modul pembuat instalasi, kali ini kita ambil contoh C:\USB.

5. Jalankan file bernama “usb_prep8.bat” maka di layar monitor akan tampak jendela Command Prompt berisi macam-macam perintah. Jika sudah muncul tulisan “Press any key to continue,” tekan sembarang tombol untuk konfirmasi.

6. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash disk Anda. Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab konfirmasi sesuai kebutuhan Anda.

7. Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.

8. Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.

9. Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER.  Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain.

10. Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.

Selesai! Kini flash disk Anda telah siap digunakan untuk instalasi Windows XP! Silahkan melakukan setting pada BIOS subnotebook Anda, dan pilih Removeable Disk (atau apa pun nama lainnya) sebagai media pertama yang dijalankan saatbooting.

sumber:www.ramaditya.com.
Posted in IT News | Leave a comment

Acer Liquid, Style Oke Dan Fitur Lebih Bagus


Acer telah memperkenalkan smartphone terbarunya yakni seri Liquid, smartphone dengan processor Qualcomm Snapdragon™ pertama untuk High-Speed Internet Access (HSPA), dan system operasi Android 1.6 high-definition pertama, dikombinasikan dengan teknologi
handal, inovasi software, dan user interface ultra fluid untuk membuat mobile phone unik. Handset ini cocok digunakan untuk user yang senang dengan multimedia, browsing web, integrasi media social dan video streaming, ditambah desain yang modern.

Smartphone Acer Liquid merupakan handset dengan layar Wide-VGA dan fasilitas touchscreen, juga system operasi Android terbaru 1.6 atau Donut. Terdapat pula aplikasi Exclusive Spinlets untuk menyediakan music dan video streaming gratis untuk di-share dengan teman dan keluarga melalui posting web atau email. Selain itu, masih ada integrasi Facebook™, Twitter™, Youtube™, Picasa™ dan Flickr™ di address book dengan notifikasi real time adanya update status atau content. Acer Liquid hadir dengan warna pilihan merah, putih dan hitam yang membalut body slim ponsel ini, tampak stylish dan ergonomic. Namun, Acer belum mempublikasikan detail harga dan tanggal resmi hadirnya ponsel ini.

Spesifikasi smartphone Acer Liquid :

* Jaringan :
o GSM Quad-band (850/900/1800/1900 MHz)
o UMTS tri-band global 3G (900/1900/2100 MHz)
* Data : GPRS/EDGE/UMTS/HSDPA 1.8 Mbit/s/HSDPA 3.6 Mbit/s/HSUPA, 3G
* Dimensi : 4.53 x 2.46 x 0.49 inches (115 x 62.5 x 12.5 mm)
* Bobot : 4.76 oz (135 g)
* Baterai : Li – Ion, 1350 mAh, Talk time 5 jam, Standby 400 jam
* Display : 3.5 inch tipe TFT, resolusi 480 x 800 piksel, Light sensor, Touch Screen
* Camera : 5 megapiksel
* Video : QVGA (320×240), Auto focus
* Multimedia :
o Video Playback RollTech nemoPlayer
o Music Player MP3
o FM Radio
* Memory : microSD/microSDHC
* OS : Android; 1.6
* Processor : Qualcomm 8250, 768 MHz
* Memory : 256 MB RAM / 512 MB ROM
* Input : Predictive Text Input
* Koneksi :
o Internet Google Chrome
o miniUSB
o WiFi 802.11b/802.11g
o Bluetooth 2.0, Stereo Bluetooth
* Konektor : HeadPhone Jack (3.5mm)
* Fitur : Alarm, Calendar, Calculator, TO-DO, Stopwatch, World Clock, Notepad, Voice Recording, Speaker Phone, Email, IMAP/POP3/SMTP, A-GPS

Sumber: www.teknologinet.com

Posted in IT News | Leave a comment

Robot Model Kini Bisa Bernyanyi!

Tokyo – Tak ada habisnya berbicara mengenai perkembangan robot karena selalu ada yang baru. Nah apa yang gresskali ini?

Masih ingat robot modelyang lihai beraksi di atas catwalk? Sekarang, robot humanoid cantik ini makin gaya dengan kemampuan barunya, yakni bernyanyi.

Lewat teknologi milik Yamaha bernama Vocaloid, robot HRP-4C ini selain bisa berjalan dan berbicara, ia pun bisa menyanyikan lagu sesuai permintaan.

Kelihaian robot ini dipamerkan Yamaha di ajang Ceatec 2009 di Jepang dan cukup mengundang minat pengunjung yang datang. Bagi pengunjung yang ingin dinyanyikan, mereka tinggal menggunakan iPhone-nya untuk me-request satu dari 6 lagu pilihan.

Dikembangkannya robot HRP-4C, dikatakan oleh Yamaha dan dilansir detikINET dari Cnet, Rabu (7/10/2009), merupakan cara mereka untuk menggabungkan antara musik dan teknologi.

Sumber: www.detikinet.com

Posted in IT News | Leave a comment

Taiwan Kembangkan Charger Ponsel dari Hidrogen

Peneliti asal Taiwan kini sedang mengembangkan sebuah charger mobile phone dengan energy hydrogen, Jumat (02/10). Pengembangan device charge berbahan Hidrogen tersebut dalam rangka usaha Taiwan untuk menjadi pemain utama teknologi ramah lingkungan. Device tersebut dapat mengisi baterai ponsel dalam waktu 2 jam tanpa harus ditancapkan. Hal tersebut disampaikan oleh peneliti dari Industrial Technology Research Institute, kota Hsinchu, Taiwan utara.

“Hidrogen adalah material dapat didaur ulang. Hidrogen dalam teorinya tidak mencemari lingkungan. Device charger berbahan hidorgen akan lebih efisien energi dan membantu melindungi lingkungan. Kami akan melanjutkan penelitian ini. Kami juga berharap device berbahan hodrogen ini dapat menggantikan system recharge ponsel di tahun 2012 mendatang.“ ungkap Tsau Fanghei, peneliti di Institut tersebut.

Sementara menurut Yeh Hui-ching, direktur kementrian ekonomi Bureau of Energy, charger tersebut akan menjadi generasi masa depan Taiwan. Tentunya kita akan menanti perkembangan teknologi ini ^_^

Sumber:www.beritanet.com

Posted in IT News | 1 Comment

Celah Keamanan pada File PDF

Belakangan ini telah ditemukan celah keamanan baru pada dokumen PDF. Sebenarnya celah ini sudah ditambal pada bulan Januari 2007, namun terbuka lagi pada musim panas tahun ini saat adanya berita diterapkannya metode baru untuk memberantas spam. Spam filter tersebut mendeteksi email spam yang memiliki form PDF. Para vendor pembuat software spam filter kemudian berkesimpulan bahwa pengisian form yang ada pada file PDF berpotensi celah keamanan.

Saat ini Petko D. Petkov, ketua Gnucitizen, sebuah Web site tentang keamanan dan konsultan keamanan di Inggris telah menemukan celah keamanan dokumen PDF berbasis JavaScript. Kode JavaScript tersebut akan memaksa email client untuk membuka file PDF yang sudah terinfeksi virus tersebut.

Petkov tidak mempublikasikan sampel kode kelemahan ini sebab menurutnya sangat membahayakan dan PDF pada kenyataannya sudah tersebar luas di mana-mana dan “dibutuhkan waktu oleh Adobe untuk memperbaiki produk buatan mereka itu,” tulisnya pada Gnucitizen.

Paul Henry, wakil presiden Secure Computing, mengatakan walaupun tanpa ada sampel kode, sudah bisa memaksa pihak jahat untuk memanfaatkan kelemahan lainnya pada format PDF.” Berita kelemahan pada PDF seperti yang dipublikasikan ini saja sudah memicu pihak jahat untuk lebih dalam lagi mencari-cari celah keamanan itu,” katanya.

Menurut Henry, celah keamanan tersebut sifatnya “tinggal menunggu trigger saja” karena file PDF bisa meng-embed JavaScript dalam filenya, sehingga pemindai anti-virus tidak bisa mendeteksi. “Di dunia Web 2.0 ini, sangatlah penting memindai segalanya yang berasal dari ‘kabel’ jaringan, termasuk script-script dengan intensi-intensi yang mencurigakan,” katanya.

Adobe mengutarakan bahwa pihaknya sudah memahami masalah ini. “Adobe dan Petkov telah saling berkomunikasi,” kata perusahaan itu kepada InternetNews.com. “Adobe saat ini sedang meneliti celah keamanan tersebut. Setelah proses ini selesai, Adobe merencanakan menginformasikannya pada Adobe Security Bulletin dan pada halaman Advisories di situsnya.”

Sampai saat ini baik Adobe maupun Secure Computing menyarankan : Jangan pernah membuka file PDF dari sumber yang sama sekali tidak diketahui dan tidak diminta dan jika memang menerimanya dari sumber yang sudah dikenal selalu konfirmasikan dulu ke sumber tersebut sebelum membukanya.

Sumber: www.beritanet.com

Posted in IT News | 1 Comment

Chapter 3. Dimana ya?

“Vi temenin mama belanja yuk.” Mama menarik buku kimiaku.

“Mama…. bentar lagi vivi ada olimpiade kimia nih, harus belajar.”

“Sekali-kali refreshinglah Vi. Ayo donk temenin mama, kamukan udah lama gak shopping bareng mama.” Aku berpikir sejenak. Ya juga, sejak masuk SMA aku jadi jarang shopping sama mama. Kalo gak hang out sama temen2, aku pasti lagi baca buku kimia. Cita-citaku jadi apoteker sih.

“Ya udah, ayo pergi ma.” Aku berdiri

“Ganti baju dulu donk sayang. Kita kan juga pergi sama temen mama dan anak laki-lakinya. Masa baju kamu kayak gitu?Pake rok sana.” Mama mendorongku menuju kamar lalu mengutak-atik lemari bajuku.

“Duh… kenapa sih anak perempuan mama satu-satunya pakaiannya jeans semua. Nah ini dia. Pakai yang ini aja.” Mama memilihkan baju terusan bewarna putih kebiru-biruan, hadiah ulang tahunku dari mama tahun lalu.

“Tapi ma itu terlalu pendek, kalo gerak gak bebas. Anak zaman sekarang lebih suka pake jeans”

“Akh enggak pendek2 amat kq Vi. Masa kamu gak mau pake baju dari mama?” Ucap mamaku, membuatku jadi tdk enak. Akhirnya aku memakai baju itu juga. Kemudian mama menyisir rambutku, mengikatnya setengah dan memberinya pita bewarna biru muda.

“Nah kalo gini cantik kan?” Ucap mamaku puas. Cuma mau ke mall aja ribet bgt sih kayak mau ke ultah tmn aja. Ya… tapi gak ada jeleknya juga sih, aku jadi keliatan lebih feminim. He3x….

“Makasih ya ma.” Mamaku tersenyum. Kemudian kami berangkat menuju mall. Setibanya disana mama buru-buru menuju tempat janjian mama dan temannya. Kami terlambat 15menit. Hm…. Seperti apa ya anak teman mama?? Jadi penasaran juga.

Sesampainya di sana, mama mencari-cari temannya dan menemukannya duduk di bangku paling pojok dengan anak cowoknya. Aku terkejut, anak cowok itu sepertinya pernah aku temui sebelumnya. Tapi dimana ya?

“Sori Jeng telat. Wah maaf ya Vid tante telat” Aku mengikuti mamaku duduk di depan mereka dan posisiku sekarang persis di depan cowok itu.

“Akh gak apa-apa kq tante.” Dibarengi oleh senyum cowok itu.

“Oh ya jeng ini anak saya Vivi.”

“Siang tante.” Aku tersenyum.

“Duh jeng anaknya cantik sekali. Panggil aja tante, tante Ani ya Vi” Ucap tante Ani ramah. “Vid kenalan donk sama anaknya tante Ira.” Cowok itu mengulurkan tangannya kepadaku.

“David.” Ia tersenyum kecil kepadaku. Kemudian kami bersalaman.

“Vivi.” Ucapku. Setelah itu kami memesan makanan. Mama dan tante Ani berbincang-bincang ria sedangkan aku dan David gak tau mau ngomong apa.

“Oh ya Vivi…. David ini 1 sekolah sama kamu. Tapi sepertinya kalian gak pernah 1 kelas.”Ucap tante Ani. Hm… apa karena itu ya aku merasa pernah melihat cowok ini.

“Wah kalo gitu, bagus donk. Kita belanja berdua aja bareng jeng. Biar anak-anak muda sm anak muda aja.” Hah? Apa kata mama? Kq kesannya jadi kayak perjodohan aja.

“Ya betul juga. Vid… kamu temenin Vivi belanja kalo gak kalian main ato nonton aja.” David mengiyakan mamanya. What?? Kesannya kayak ngedate donk. Kalo sama si Evan sih oke tapi sama cowok yang baru kukenal? Oh my God!!!

Akhirnya, Kamipun berpisah gengan mama dan tante Ani dan janjian ketemu di tempat makan jam 6 malam nanti. 4 jam lagi!!! Waduh aku harus ngapain nih?  Udah gitu gak tahu harus ngomong apa lagi.

“Rasanya aku pernah ngeliat kamu. Tapi dimana ya?” David tiba-tiba bersuara. Hah? Kq sama?

“Ng… mungkin karena kita 1 skola kali ya. Mungkin aja kita pernah ketemu di kantin ato di parkiran.”

“Hm… bisa jadi. Ng… kamu mau kemana skrg?”

“Ke toko buku aja.” Akhirnya kami ke toko buku. Di sana aku mencari2 novel terbaru, tenggelam dalam kesibukanku sedangkan David mengikutiku tanpa suara. Terkadang melihat buku yang aku liat tapi kemudian mengikutiku lagi. Setelah memilih 2 buku novel (menghabiskan waktu 1 jam lho!) aku menuju kasir. Baru aku mau mengeluarkan dompetku dari tas tiba2 David menyodorkan uangnya ke kasir membuatku terkejut. Dia juga membawakan bukuku keluar dari toko buku dan memberikannya padaku.

“Ng…. Thanks. Ini uang novelku tadi.” Aku menyodorkan uangku tapi David menolak.

“Gak usah. Hari ini aku yang traktir.” Aku berusaha menolak

“Hari ini kamu membuatku mengingat sesuatu dan aku senang. Jadi anggap aja hari ini aku yang traktir.” Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya aku menurut juga.

Masih sisa 3 jam…. Ngapain ya? Aku berdiri mematung. Tiba-tiba David berjalan ke arah lift, akupun mengikutinya. Ternyata ia mengajakku ke bioskop, tanpa berkata apa-apa ia membeli tiket yang akan main 15 menit lagi. Ia berjalan lagi, aku mengikutinya. Ternyata kali ini ia membelikan 2 popcorn dan 2 coke.

“Thanks.” Ucapku. Dia gak begitu banyak omong. Tapi aku gak suka atmosfer ini. Aku berusaha memancingnya bicara tapi jawabannya selalu singkat. Bikin kesel aja. Walaupun Cuma 15 menit tapi jadi serasa 1jam.

Setelah keheningan yang cukup lama tiba-tiba David bicara,“Sori kalo km merasa gak enak jalan sama aku. Aku gak begitu bisa ngomong kl bukan ma temen dktku.” Akupun tersenyum ke arahnya. Untung dia nyadar.

“Gak apa-apa kq. Aku juga gitu.” Hmph… aku tertawa dalam hati. Sepertinya dia orang yang baik tapi cuma sedikit malu-malu aja. (Tapi apanya yang aku jg gt?? Si Vivi kan cerewet!!!)

Akhirnya filmnya dimulai juga. Kami duduk bersebelahan, menonton bersama. Hm… kl dipikir, ini rasanya kayak kencan aja. Tiba-tiba aku jadi malu. Ah…. Aku melengos…. Sayang bukan sama Evan. Aku jadi gak konsentrasi sama filmnya dan memikirkan Evan. Kira2 dia sedang apa ya sekarang? Tiba2 David tertawa mengejutkanku! Aku menoleh ke arahnya yang serius menonton. Dia terlihat lebih ramah kl ketawa. Akupun tersenyum sendiri. Sudah ah…. Lebih baik aku juga berkonsentrasi sama film ini juga.

Filmnya berakhir tepat pukul 5.40, kamipun segera keluar dari bioskop dan menuju ke tempat yang telah dijanjikan. Disana mama dan tante Ani telah menunggu kami dan kamipun makan malam bersama. Setelah makan malam, kami menuju ke arah pintu keluar sambil tetap mengobrol ceria

“Waduh saya senang banget hari ini jeng. Kapan2 kita jalan2 brg lagi ya?”Mamaku mengiyakan.

“Tante kami pulang dulu.” Ucapku kepada tante Ani setelah taxi yang kami tunggu datang. Tante Anipun tersenyum ramah ke arahku. Mamaku telah masuk duluan ke dalam taxi. Sesaat sebelum aku membuka pintu taxi tiba-tiba David membukakannya untukku.

“Thanks hari ini. Udah lama aku gak jalan-jalan.” Ucap David sambil tersenyum. Aku membalas senyumnya.

“Makasih juga.” Ucapku sambil masuk ke dalam taxi. Kedua orang tua kami tersenyum2 spt punya maksud. Ya sudahlah, toh aku cuma menganggap David teman.

Fuh…. Aku memandang langit dari jendela mobil. Tak ada bintang yang bisa dilihat, setidaknya di Jakarta ini. Aku menghela napas mengingat kejadian hari ini. Ya…. Hari ini aku mendapat teman baru walaupun sifatnya agak aneh dan gak terlalu banyak omong tp dia org yg baik dan aku senang melihat senyumnya. I wonder why he act like that.  Aku tersenyum memikirkan hari esok dan berharap esok lebih baik dari hari ini.

The End Chapter 3

Posted in My Stories | 4 Comments

Chapter 2. Hari yang Cerah

Hari ini cuaca agak mendung, udara terasa lembab. Aku memasuki kelas sambil menarik napas dalam-dalam.

“Eh…….. Si Vivi dah dateng tuh Van.” Johan, teman sekelasku dan sekaligus teman dekat Evan menyenggol Evan yang kemudian menoleh ke arahku.

“Yo! Akhirnya nyampe sekolah jg.” Evan melangkah ke arahku dan menepuk kepalaku.

“Ih! Mentang-mentang tinggi.” Evan hanya tersenyum menanggapiku. Sebenarnya aku senang banget setiap kali dia menepuk kepalaku. Dulu aku selalu marah-marah tapi sekarang jauh di dalam hatiku aku senang. hehehe….

“Pinjem PR mat donk….” Evan mengulurkan tangannya kepadaku.

“Kebiasaan deh!” Aku merogoh bukuku. “Nih, awas sampe lecek ya.”n

“Oke bos!” Evan beranjak dariku kemudian menghampiri Johan.

“Cie… yang abis PDKT ni” Johan menggoda Evan.

“Apa’an sih gak gw kasi liat PRnya si Vivi ni ya.”

“Akh… jangan donk. Gw jg blm kerja ni.” Johan menggeser bukunya menyalin jawaban.

Aku duduk di tempat dudukku. Aku melihat Rena datang dan seperti biasa duduk di bangku paling belakang. Beberapa saat kemudian pelajaran dimulai seperti biasa. Hari ini aku tidak bisa berkonsentrasi, pikiranku penuh dengan kata-kata Rena kemarin. Aku menoleh ke arah Evan, seperti biasa dia selalu memainkan pulpennya sambil melihat ke arah papan tulis. Tanpa sadar, akupun mengikuti gerakan tangannya sambil tersenyum sendiri. Tet3x…………Akhirnya bel istirahat berbunyi.

“Akh… laper nih. Eh ada yang mau kantin gak? bareng yuk.” Seru Evan. Seketika itu juga cewek-cewek di kelas menghampiri Evan. Aku menunduk, hatiku gundah. Bener juga, selama ini Evan populer di antara cewek-cewek. Dia orang yang easy going n enak di ajak ngobrol. Tapi aku? Nothing special kecuali otakku hahaha…. aku tertawa pada diriku sendiri.

“Woi Vi, mau ikutan gak? Sebagai balasan contekan tadi kutraktir deh” Aku menengadahkan kepalaku terkejut.

“Mau donk. Ntar aku pesen yang banyak ah……….”

“Lu mau buat gw bokek ya.” Aku tersenyum ke arahnya. Kemudian melangkahkan kakiku mengikuti anak-anak ke arah kantin

Setibanya di kantin, anak-anak kelas kami menyabotase meja dan kursi yang ada di kantin. Tentu saja kelas kami yang paling ramai. Saat itu aku melupakan kegundahanku sejenak dan tertawa lepas bersama Evan dan teman-teman. Sungguh atmosfer yang menyenangkan.

“Eh udah cerah nih, gak mendung lagi.” Ucap Rika, teman sekelasku yang suka shopping dan berteman dekat dengan Ica. Mereka berdua berteman sejak SMP dan memiliki wajah yang menarik.

“Sip… bisa shopping nih abis pulang skolah.” Ica menimpali

“Dasar cewek, seneng banget ma shopping.” Johan menggelengkan kepala.

“Ya…………. kecuali yang satu ini nih. Senengnya ma toko buku.” Evan mengacak-acak rambutku, membuat jantungku berdebar dan pipiku memerah.

“Biarin! Suka-suka donk.”Aku menepis tangannya

“Cie…. suami istri lagi bertengkar nie………” Goda Ica.

“Ih…. Siapa yang suka sama orang kayak Evan.” Elakku berlebihan dengan nada tinggi. Sesaat wajah Evan berubah terkejut. Sepertinya perkataanku terlalu kasar. Anak-anak yang lain pun terdiam dan atmosfer di antara kami berubah. Bel masuk kelas memecah keheningan di antara kami.

“Udahlah…….. jangan godain Vivi terus ntar dia nangis lagi. Lagipula Vivi bukan tipe cewekku.” Deg! Aku bukan tipe ceweknya? Setelah mengatakan itu Evan membalikkan badan dan melangkah mendahului kami.

“Ng….. udah yuk balik kelas. Ntar si botak dah nyampe di kelas duluan.” Ucap Johan mencairkan suasana dan anak-anak pun kembali seperti biasa. Aku berjalan setengah berlari mengejar Evan.

“Van sori ya. Aku gak bermaksud berbicara seperti itu.” Ia terdiam sejenak membuatku merasa bersalah.

“Udahlah gak usah dibicarain lagi, aku gak tersinggung kq cuma kaget aja ama nada suaramu.” Evan tersenyum ke arahku. Tapi apa benar dia gak marah? Aku menundukkan kepalaku. Lagi-lagi Evan mengacak rambutku, membuatku terkejut.

“Akh sori…. jadi kebiasaan ngacak2 rambutmu. hehehe….” Gak Van, gak perlu minta maaf. Karena aku gak merasa terganggu. Justru setiap kali kamu mengacak rambutku, aku merasakan ketenangan, aku senang.

“Iya  ni, rambutku jadi berantakan kan!”  Aku membelalakan mataku kearahnya. Hahaha apa yang kuucapkan selalu bertolak belakang dengan perasaanku.

Kami berdua terdiam, berjalan dengan lambat. Membuatku bingung harus apa. Anak-anak yang lain mendahului kami masuk kelas. “Hm………. Van. Thanks ya tadi kamu dah belain aku.”

“Belain??”

“Itu waktu kamu bilang jangan godain.”

“Gak perlu terima kasih toh aku gak belain kamu. Aku rasa akhir-akhir ini kamu suka ngelamun jd kupikir kamu pasti lagi jatuh cinta sama cowok. Aku jadi gak enak kalo cowok yang kamu suka jadi salah paham.” Aku tak bisa menanggapi perkataannya. Aku tidak suka atmosfer ini dimana Evan berbicara serius. Oh Van, tahu kah kamu bahwa cowok yang aku suka itu kamu.

“Oh ya Vi, semoga berhasil ya.” Evan tersenyum ke arahku dan mendahuluiku masuk ke dalam kelas.

Sedetik aku mematung. Cuaca yang mendung berubah menjadi cerah sekarang tapi entah mengapa aku merasakan hujan yang makin lama makin deras di dalam hatiku.

Saat ini aku tenggelam dalam pikiranku. ‘Lagian Vivi bukan tipe cewekku’, ‘Aku rasa akhir-akhir ini kamu suka ngelamun jd kupikir kamu pasti lagi jatuh cinta sama cowok’, ‘Oh ya Vi, semoga berhasil ya’ Kata-kata Evan terus terngiang di benakku. Apakah aku hanya bisa menjadi pengagum rahasianya saja? Apa aku terlalu berharap banyak? Bahkan dia mengira aku mencintai cowok lain. Hmph……… aku tertawa sedih.

Tanpa sadar bel pulang sekolah berbunyi dan satu per satu anak-anakpun pulang tapi aku masih duduk terpaku. Aku tak bisa terus menerus seperti ini, aku harus lebih ceria. Aku mengambil tasku lalu berdiri. Sesaat ketika aku menoleh ke belakang, aku terkejut. Rena masi duduk di tempat duduknya, pandanganya menerawang ke arah papan tulis.

“Gak pulang Ren?” Suaraku mengejutkannya.

“Sori aku ngelamun.” Kalau dipikir-pikir aku baru sadar, Renapun kemarin belum pulang sama sepertiku.

“Ada apa kq ngelamun? Lagi ada masalah?” Aku mendekatinya tapi ia hanya menjawabku dengan tersenyum kecil. Akupun terdiam.

“Hanya teringat masa lalu. Kurasa kamu yang lagi punya masalah karena g bisa jujur sama perasaanmu sendiri.” Ia tersenyum lagi kali ini lebih lebar.

“Ayo pulang, tinggal kita berdua nih seperti kemarin.” Kamipun meninggalkan ruangan kelas menuju ke arah rumah kami masing-masing.

Aku gak tahu hari esok. Apakah akan cerah atau mendung. Aku juga gak tahu harus bersikap seperti apa besok di depan Evan. Yang aku tahu, aku gak bisa terus menerus melankolis seperti ini. Aku harus bisa ceria seperti biasa di depannya. Ke arah mana cintaku berjalan, biarlah menjadi misteri……….. biarlah aku menikmati perasaan yang kupunya saat ini. Setiap detiknya biar kukenang di dalam memoriku.

Chapter 2 The End

Posted in My Stories | Tagged | 1 Comment

My Stories Content

Ah…. Finally I’ve finished chapter1

Why i said it chapter1…. it’s because this story doesn’t end in one chapter but it will be another chapter for this story. It’ll be an ending of each chapter but the ending of ending is the last chapter i guess ^_^

I seldom write stories, in high school i always used to write scripts of my group play and i liked that much (i still mesmerized them n keep some scripts) so i don’t have much confident to write this story but i still hope you’ll like it.

I make this story to be chapters because i think it’ll take a long time to read my stories so if i make it into chapters you can take some rest to continue from one chapter to another chapter…. Each chapter is unrelated but still related somehow…….. Could u imagine it?

It’ll be funny and interesting…………

Do you want to know?? Not only u as reader but also me want to know… =)

So keep visiting my blog

Thank u =p

Posted in My Opinion | Leave a comment